Selasa, 27 November 2012

Dompet hilang, apakah menerawang ke "orang pintar" merupakan solusi?


Sore ini seperti biasanya, menikmati sore yang indah penuh kehangatan bersama teman-teman di KOPMA UNRAM.. sambil menikmati roti bakar hangat spesial buatan... ehm.. >_<
sambil memulai mempersiapkan blog baruku ini kebetulan teman-teman KOPMA sedang membahas tentang salah satu teman yang sedang berduka... 
yup, tepat,, sesuai sama judul yang ada di atas, temenku sebut aja "bunga" kehilangan DOMPETnya!!!!
malang benerr... yang kutahu isi dompet itu termasuk UANG ARISAN Anggota KOPMA. yah.. memang cuma itu yang aku tau.. mungkin lebih banyak lagi nilai kerugiannya,, (Tapi tetep kudoakan agar cepat ketemu).
Nah... saat pembicaraan teman-teman mulai kehilangan arah ngalor ngidul plus putus asa.. salah satu teman mulai nyeletuk "bawa ke orang pintar aja???" (duh... masa kita mau cari satu-satu orang yang minum Tolak Angin?) bahkan beberapa yang lainnya sempat dengan serius menanyakan teman-temannya "kamu tau kenalan orang pinter ndak?".
dari sinilah, mulai mencuat Perdebatan yang tetap terangkul dalam suasana hangatnya kekeluargaan, timbul Pro dan Kontra mengenai hukumnya bertanya pada ORANG PINTAR (minum tolak a*g*in). ada yang bilang syirik
yang lain pada ribut, aku diem (maklum, pengetahuan tentang agamaku sangat minim, namun biarlah itu menjadi motivasi untuk tetap memperdalam agama, amiin)
akhirnya usai perdebatan aku langsung menuju mbah google, dan memilah-milah ilmu tentang pembahasan tadi, ya hukumnya menerawang ke orang pintar :). ternyata memang rumit, masih terlalu banyak pendapat-pendapat, bahkan bagi orang awam sepertiku agak sulit memisahkan pendapat-pendapat yang mendekati kebenaran dengan pendapat yang benar-benar menyesatkan!!!!
Setelah puas dan merasa menemukan kebenaran, akhirnya gogling kuhentikan dan mulai menulis blog ini. 
Menurut Ustadz Muhammad Amruddin, Sebutan “orang pintar” yang sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia itu sangat mengesankan dan memikat. Akan tetapi sungguh disayangkan yang dimaksud sebagai orang pintar disini bukanlah ulama ataupun fuqoha (ahli fiqih). Bila dicermati dengan seksama, maka dapat dikatakan bahwa mereka adalah dukun, tukang sihir atau peramal. Sebab realita yang ada pada praktek yang mereka jalankan adalah semata-mata hanya perdukunan, sihir atau ramalan.
hmm . . pantes, termasuk teman-temanku sangat seru membahas orang PINTAR.
Syaikh Abdurrohman Hasan Alu Syaikh berkata : “Dukun adalah orang yang mengambil informasi dari setan yang mencuri pendengaran dari langit. Jumlah mereka dahulu sebelum masa kenabian sangat banyak, akan tetapi setelah masa kenabian jumlah mereka sedikit karena Allah Ta’ala menjaga langit dengan adanya bintang-bintang pelempar setan. Kebanyakan perkara yang terjadi pada umat ini adalah berita yang disampaikan oleh jin kepada para wali-walinya dari kalangan manusia tentang perkara ghoib sesuai dengan apa yang terjadi di bumi, sehingga orang bodoh mengira bahwa itu merupakan kasyf (kemampuan melihat perkara ghoib) dan karomah. Banyak orang yang tertipu dalam masalah ini, mereka menganggap bahwa orang yang menyampaikan berita dari jin itu adalah wali Allah.
Selain itu juga terdapat hadist yang berbunyi:
من أتى كاهنا فصدقه بما قال ؛ فقد كفر بما أنزل على محمد صلى الله عليه وسلم
Barangsiapa mendatangi dukun dan membenarkan perkataannya, ia telah kufur terhadap ajaran yang dibawa oleh Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam” (HR. Abu Nu’aim dalam Al Hilyah 8/270. Dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah 3387)
Telah diriwayatkan juga dari Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata : “Beberapa orang bertanya kepada rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang dukun, maka rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Mereka (para dukun) bukan apa-apa (tidak mengetahui apa-apa)”. Mereka berkata “Wahai Rosululloh, terkadang sesuatu yang mereka katakan itu benar terjadi ?”. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :”Perkataan yang benar itu adalah bisikan jin yang disampaikan ke telinga walinya (dukun) seperti suara ayam betina, lalu mereka campur dengan lebih dari seratus kedustaan”. (HR. Bukhori : 5745)

Dari hadist-hadist di atas aku rasa udah cukup mewakili.. selain itu juga terdapat riwayat
Sebagaimana diceritakan oleh ‘Aisyah Radhiallahu’anha:
خرجنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم في بعض أسفاره ، حتى إذا كنا بالبيداء أو ذات الجيش انقطع عقد لي ، فأقام رسول الله صلى الله عليه وسلم على التماسه ، وأقام الناس معه ، وليسوا على ماء ، وليس معهم ماء ، فأتى الناس أبا بكر رضي الله عنه ، فقالوا : ألا ترى ماصنعت عائشة ؟ ! أقامت برسول الله صلى الله عليه وسلم وبالناس ، وليسوا على ماء ، وليس معهم ماء ، فجاء أبو بكر رضي الله عنه ، ورسول الله صلى الله عليه وسلم ، واضع رأسه على فخذي قد نام ، فقال حبست رسول الله صلى الله عليه وسلم والناس ، وليسوا على ماء ، وليس معهم ماء ؟ ! قالت عائشة : فعاتبني أبو بكر وقال : ما شاء الله أن يقول ، وجعل يطعن بيده في خاصرتي ، فما منعني من التحرك إلا مكان رسول الله صلى الله عليه وسلم على فخذي ! فنام رسول الله صلى الله عليه وسلم حتى أصبح على غير ماء ، فأنزل الله عز وجل آية التيمم . فقال أسيد بن حضير : ما هي بأول بركتكم يا آل أبي بكر ! قالت : فبعثنا البعير الذي كنت عليه ، فوجدنا العقد تحته
Kami keluar bersama Rasulullah Shalallahu‘alaihi Wasallam pada beberapa perjalanan beliau. Tatkala kami sampai di Al-Baidaa atau di daerah Dzatul Jaisy, kalungku terputus. Rasulullah Shalallahu‘alaihi Wasallam pun berhenti untuk mencari kalung tersebut. Orang-orang yang ikut bersama beliau pun ikut berhenti mencari kalung tersebut. Padahal mereka tatkala itu tidak dalam keadaan bersuci (dalam keadaan berwudu) dan tidak membawa air. Sehingga orang-orang pun berdatangan menemui Abu bakar Ash-Shiddiq dan berkata, ‘Tidakkah engkau lihat apa yang telah dilakukan oleh Aisyah? Ia membuat Rasulullah Shalallahu‘alaihi Wasallam dan orang-orang berhenti padahal mereka tidak dalam keadaan bersuci dan tidak membawa air. Maka Abu Bakar pun menemuiku, lalu ia mengatakan apa yang dikatakannya. Lalu ia memukul pinggangku dengan tangannya. Tidak ada yang mencegahku untuk menghindar kecuali karena Rasulullah Shalallahu‘alaihi Wasallam yang sedang tidur di atas pahaku. Rasulullah Shalallahu‘alaihi Wasallam terus tertidur hingga subuh dalam keadaan tidak bersuci. Lalu Allah menurunkan ayat tentang tayammum. Usaid bin Al-Hudhair mengatakan, “Ini bukanlah awal keberkahan kalian wahai keluarga Abu Bakar”. Lalu kami pun menyiapkan unta yang sedang aku tumpangi, ternyata kalung itu berada di bawahnya”. (HR. An Nasa-i no.309, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan An Nasa-i)
hm.. ternyata Rasulullah Shalallahu‘alaihi Wasallam  saja tidak bisa menerawang barang hilang yang ada di dekatnya, apa iya ada orang PINTAR melebihi Rasulullah Shalallahu‘alaihi Wasallam?

Sungguh kedustaan para dukun dan yang semisalnya sangat nyata, karena sesungguhnya perkara ghoib hanya Allah Ta’ala yang yang mengetahuinya.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya :
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman : 34).
Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman yang artinya :
“Dan disisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghoib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri.” (QS. Al-An am : 59).
Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman yang artinya :
“(Dia adalah Tuhan) yang Mengetahui yang ghoib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghoib itu kecuali kepada rosul yang diridhoi-Nya.” (QS. Al-Jin : 26 – 27).
Tidak selayaknya seorang muslim yang mengaku beriman kepada Allah Ta’ala dan Rosul-Nya mendatangi mereka untuk menanyakan jalan keluar dari masalah yang dihadapi karena barang siapa yang mengikuti mereka, maka hukumnya sama seperti mereka. Mempercayai cerita-cerita bohong mereka atau menyakini benda-benda pemberian mereka seperti : azimat-azimat, sabuk, rajah yang tidak dapat dipahami maknanya, tulisan-tulisan untuk ditempel ditempat-tempat tertentu, atau barang-barang yang harus ditanam disuatu tempat dan lain sebagainya. Itu semua adalah praktek-praktek perdukunan yang penuh kesyirikan.
Maka hendaknya masing-masing kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan taat, tunduk dan patuh kepada-Nya, bertakwa kepada-Nya dengan sebenarnya serta senantiasa memohon ampun dan perlindungan kepada-Nya dari syirik dan pelakunya. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Syirik pada kalian lebih halus daripada langkah semut, akan aku tunjukkan kepadamu sesuatu jika engkau kerjakan dapat menghilangkan syirik darimu baik yang kecil ataupun yang besar. Ucapkan: “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahuinya dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.”
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan petunjuk kepada kita untuk dapat beramal sesuai dengan yang Dia cintai dan ridhoi dan menghindarkan kita dari perbuatan syirik yang merupakan kezholiman paling besar. Wallohu a’lam

akhir kata hanya sebatas itu yang bisa ku share kepada teman-teman.. semoga dapat membantu... hehe..



Tulisan ini ya sebagian copas dari beberapa sumber
http://kangaswad.wordpress.com/2011/12/27/mencari-kalung-aisyah/
http://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2010/11/27/pergi-ke-orang-pintar-bukan-sebuah-solusi/

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. mending berdo'a kepada Allah SWT

    BalasHapus